Skip to main content

Penggunaan Fixture Difficulty Ranking untuk Memilih Klub dengan Jadwal Bersahabat di Awal Musim

Memilih pemain dari klub-klub dengan jadwal yang bersahabat bisa menjadi strategi sendiri bagi para manajer dalam memainkan Fantasy Premier League (FPL). Logikanya, pemain-pemain dengan jadwal tanding yang lebih ringan memiliki potensi lebih besar untuk mencetak gol, asis, ataupun clean sheet.

Salah satu cara untuk menentukan apakah seorang pemain memiliki jadwal yang bersahabat atau tidak adalah dengan melihat Fixture Difficulty Ranking atau yang biasa disingkat FDR. FDR sendiri merupakan gambaran langsung dari tingkat kesulitan jadwal tanding masing-masing klub. Ini didasarkan pada algoritma kompleks yang menganalisis dan mengombinasikan statistik performa dari masing-masing tim, baik dalam pertandingan kandang maupun tandang.

FDR bisa dilihat saat kita membuka layar informasi pemain mana pun dan mengecek jadwal pertandingannya seperti berikut:



FDR menggunakan skala 1 hingga 5 untuk menunjukkan tingkat kesulitan, dengan angka 1 sebagai tingkat kesulitan terendah dan 5 sebagai tingkat kesulitan tertinggi. Untuk lebih memudahkan, FDR juga memberikan kode warna untuk menggambarkan tingkat kesulitan, dengan warna hijau menunjukkan jadwal tanding yang lebih ringan dan warna merah untuk sebaliknya.

Khusus untuk pramusim ini, saya telah mencoba menganalisis jadwal masing-masing klub dalam dua periode, yaitu Gameweek (GW) 1-4 dan 1-8. Kedua periode itu dipilih karena setelahnya berlangsung jeda internasional. Dalam beberapa musim terakhir, wildcard pertama cukup populer digunakan pada jeda internasional. Mengapa demikian? Alasan lebih lanjutnya akan dijelaskan pada artikel tersendiri.

Proses analisis dilakukan dengan menghitung rata-rata FDR masing-masing klub dalam periode yang telah ditentukan. Selanjutnya, hasil rata-rata akan diurutkan dari yang paling kecil hingga paling besar. Semakin kecil nilai rata-rata FDR menunjukkan bahwa klub tersebut memiliki jadwal paling ringan, dan begitu sebaliknya. Berikut hasilnya:

Hasil Analisis Jadwal Klub Berdasarkan FDR untuk GW 1-4


Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Everton, Burnley, dan Liverpool merupakan tiga klub dengan jadwal paling ringan menurut FDR yang bisa dipilih oleh manajer yang berencana menggunakan wildcard-nya setelah GW 4. The Toffees hanya bertemu klub-klub di luar 10 besar musim lalu dan klub promosi, yakni Wolverhampton Wanderes, Southampton, Bournemouth, dan Huddersfield Town.

Burnley, salah satu klub yang terkenal dengan pertahanannya yang solid, hanya menjumpai satu anggota enam besar musim lalu, yaitu Manchester United di GW 4. Sisanya, mereka akan menghadapi Southampton, Watford, dan klub promosi Fulham.

Sementara itu, Liverpool menjadi wakil dari enam besar musim lalu yang memiliki jadwal tanding paling bagus di kurun waktu ini. Tim asuhan Jurgen Klopp akan bersua dengan West Ham United, Crystal Palace, Brighton & Hove Albion, dan Leicester City di empat GW pertama.

Hasil Analisis Jadwal Klub Berdasarkan FDR untuk GW 1-8


Untuk GW 1-8, dapat dilihat bahwa Burnley dan Everton kembali masuk dalam tiga klub dengan jadwal paling ringan menurut FDR yang bisa dipilih oleh manajer yang berencana menggunakan wildcard-nya setelah GW 8. Hingga GW 8, The Clarets hanya berhadapan dengan satu anggota enam besar musim lalu, yaitu Manchester United (GW 4), dan tiga klub promosi, yaitu Fulham (GW 3), Wolves (GW 5), dan Cardiff City (GW 7).

Begitu pun halnya dengan Everton. Sama seperti Burnley, mereka hanya bertemu satu anggota enam besar musim lalu, yaitu Arsenal di GW 6. Secara berturut-turut mereka akan melawan Wolves, Southampton, Bournemouth, Huddersfield, West Ham, Arsenal, Fulham, dan Palace di delapan GW pertama.

Nama berbeda di tiga klub teratas yang memiliki jadwal ringan adalah Crystal Palace. Setali tiga uang dengan dua klub sebelumnya, armada Roy Hodgson hanya akan menghadapi satu anggota enam besar musim lalu, yaitu Liverpool di GW 2. Sisanya, The Eagles hanya bertemu klub-klub peringkat 10 ke bawah musim lalu.

Klub-Klub Lain yang Bisa Menjadi Pertimbangan
Selain empat klub yang telah disebutkan (Burnley, Crystal Palace, Everton, dan Liverpool), ada juga beberapa klub yang menarik dipertimbangkan untuk dipilih pemainnya walau jadwalnya tidak sebagus keempat klub tersebut. Berikut klub-klub tersebut:

1. Manchester City (Rata-rata FDR 2,75 untuk GW 1-4 maupun GW 1-8)

Start bagus dimiliki oleh juara Liga Inggris musim 2017/2018. Setelah bentrok dengan Arsenal di GW 1, mereka akan menghadapi lawan-lawan yang tergolong mudah di atas kertas seperti Huddersfield, Wolves, Newcastle, Fulham, Cardiff, dan Brighton hingga GW 7, sebelum akhirnya bertemu Liverpool di GW 8.

2. Bournemouth (Rata-rata FDR 2,75 untuk GW 1-4 maupun GW 1-8)

Selain hanya menghadapi satu klub enam besar musim lalu, yaitu Chelsea di GW 4, The Cherries memiliki jadwal kandang yang bagus di awal musim. Di empat laga kandang pertama, mereka tidak akan bertemu satu pun klub dari enam besar musim lalu, yaitu Cardiff (GW 1), Everton (GW 3), Leicester (GW 5), dan Palace (GW 7). Meskipun demikian, perlu diwaspadai bahwa catatan kandang mereka musim lalu tidak cukup bagus, yaitu hanya berada peringkat 15 di antara klub-klub kandang lain.

3. Arsenal (Rata-rata FDR 2,75 untuk GW 1-8)

Meski memiliki jadwal sulit di dua pertandingan perdana, armada Unai Emery bisa digolongkan memiliki jadwal tanding yang bersahabat. Setelah menghadapi Manchester City dan Chelsea di dua laga pembuka, jadwal ringan terbentang di depan skuad Meriam London hingga GW 8. Secara berturut-turut, mereka akan bersua dengan West Ham, Cardiff, Newcastle, Everton, Watford, dan Fulham.

4. Southampton (Rata-rata FDR 3 untuk GW 1-4)

Sama seperti Everton, The Saints tidak bertemu enam besar musim lalu di empat GW pertama. Meskipun demikian, lawan-lawan yang dihadapi di kurun waktu tersebut terbilang cukup tricky, yaitu Burnley, Everton, Leicester, dan Palace. Musim lalu, Southampton tidak pernah menang atas Burnley dan Leicester.

Peringatan: FDR Bukanlah Satu-satunya Indikator yang Perlu Diperhatikan
Meski mampu memberikan gambaran klub-klub mana yang memiliki jadwal tanding yang menarik, FDR bukanlah faktor utama dalam memilih pemain di awal musim. Selain FDR masih ada banyak faktor lain yang perlu manajer pertimbangkan dalam memilih pemain, seperti kekuatan klub, skema bola mati, performa pramusim, dan lain-lainnya.

Sebagai contoh, jika melihat berdasarkan FDR, Marko Arnautovic dari West Ham mungkin tidak begitu menarik dipilih di awal musim. The Hammers berada di peringkat 17 dan 18 dalam daftar jadwal klub untuk GW 1-4 dan GW 1-8. Dalam delapan GW pertama mereka sudah harus bentrok dengan Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Manchester United.

Namun, jika kita mempertimbangkan faktor lain seperti performa pramusim, Arnautovic termasuk opsi menarik untuk dipilih di awal musim. Penyerang Austria itu tampil konsisten dan produktif dengan torehan total lima gol dan satu asis, serta hanya sekali absen mencetak gol dalam lima laga pramusim yang telah dijalani.

Begitu pula sebaliknya. Secara jadwal, Everton merupakan salah satu yang terbaik di awal musim. Kendati demikian, jika melihat hasil pramusim mereka, pemain bertahan mereka mungkin bukan opsi yang bagus karena hanya sekali mencatatkan clean sheet dan kebobolan 12 gol dalam enam laga (laga kontra ATV Irding yang berakhir dengan skor 0-22 tidak dihitung).

Oleh karena itu, FDR bukan harga mati untuk menentukan pemain. FDR hanyalah satu dari berbagai alat bantu yang bisa digunakan oleh manajer FPL. Selebihnya kembali lagi ke intuisi masing-masing manajer untuk menyikapinya, ingin menggunakannya sebagai pertimbangan atau tidak.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Istilah-Istilah dalam Fantasy Premier League

ISTILAH KETERANGAN - A - ARS Arsenal - B - Bandwagon Mengacu pada keadaan di mana seorang pemain dibeli oleh banyak manajer karena tampil bagus dalam GW sebelumnya. Bargain Pemain dengan potensi FPL bagus, namun harganya murah tergolong untuk kualitasnya. Bavies Ben Davies. Biasanya digunakan untuk membedakan dengan Tom Davies (Everton). BB Bench Boost. Chip yang bila diaktifkan akan ikut menghitung poin seluruh pemain yang ada di bangku cadangan. Bench fodder Pemain berharga 4.0 atau 4.5 yang dimasukkan dalam tim dengan tujuan memberikan bujet lebih untuk membangun tim. Umumnya pemain ini jarang dipasang sebagai starter atau hanya menjadi cadangan mati di tim. Bench warmer Sama seperti  Bench fodder . BGW Blank Gameweek. Merupakan pekan di mana suatu tim tidak bermain karena mengalami perubah

Apa Sih Bedanya Official Fantasy Bundesliga dengan Fantasy Premier League?

Hampir seluruh liga sepak bola di Eropa kini memiliki permainan sepak bola fantasi, tak terkecuali Bundesliga. Kompetisi utama sepak bola Jerman ini memiliki permainan sepak bola fantasi resmi bernama Official Fantasy Bundesliga—biasa disingkat BL Fantasy—yang telah memasuki musim ketiganya. Secara garis besar, BL Fantasy bisa dibilang sama dengan sang saudara tua, Fantasy Premier League (FPL). Kita harus membentuk sebuah tim berisikan 15 pemain, yang terdiri dari 2 kiper, 5 bek, 5 gelandang, dan 3 penyerang, dengan bujet yang disediakan. Kendati demikian, jika ditelisik lebih mendalam, keduanya ternyata memiliki banyak fitur yang berbeda. Apa sajakah itu? Mari kita lihat satu per satu. 1. Sistem Penghitungan Poin BL Fantasy memiliki sistem penghitungan poin yang lebih kompleks daripada FPL. Tidak hanya berdasarkan gol, asis, atau clean sheet , statistik-statistik pemain yang lain seperti percobaan tembakan, umpan kunci, dan duel juga ikut dihitung di BL Fantasy.