Setelah jeda selama dua pekan, Liga Inggris (dan begitu pula FPL) akhirnya kembali bergulir.
Pekan ini, Manchester City kembali ramai menjadi sorotan setelah melanjutkan tren positif mereka. Tampil menghadapi Stoke di Etihad Stadium, tim asuhan Josep Guardiola ini sukses melibas tamunya tersebut dengan skor 7-2.
Namun, berita tentang performa apik Manchester City itu masih kalah gaungnya dengan apa yang dialami oleh Chelsea dan Arsenal. Bertandang ke Crystal Palace dan Watford, keduanya harus menelan kekalahan dengan skor yang serupa, yaitu 2-1.
Bagi Crystal Palace, hasil ini akhirnya memutus tren negatif mereka sejak awal musim. Sebelumnya, tim asal London selatan itu belum pernah meraih satu pun gol atau poin di papan klasemen.
Sementara untuk Watford, kemenangan keempatnya tersebut sukses mengantar mereka ke dalam empat besar klasemen sementara musim ini. Tim asuhan Marco Silva itu kini hanya berselisih tujuh poin dari pemuncak klasemen sementara, Manchester City.
Lalu, bagaimana dengan FPL Makmur? Apa saja yang terjadi di Gameweek 8 ini?
Gagalnya Kapten Kane dan Lukaku
Rasa frustasi dialami oleh para manajer yang mengapteni Kane dan Lukaku. Menghadapi Bournemouth dan Liverpool, kedua penyerang ini gagal mencatatkan gol ataupun asis dan hanya bisa membawa pulang 2 poin.
Gagalnya kapten Kane dan Lukaku ini pun bisa dibilang sebagai kegagalan massal di FPL Makmur. Keduanya merupakan pemain yang paling banyak dipilih sebagai kapten pada pekan ini, yaitu oleh 11 orang atau 73,3 persen manajer Liga FPL Makmur.
Berjayanya Kapten Pembeda
Pekan ini adalah pekannya para manajer yang memilih kapten pembeda. Memilih melawan arus, Pandu, Heppy, dan Edward menuai berkahnya pekan ini. David Silva, Mahrez, dan Rooney yang dikapteni oleh ketiganya sukses meraih masing-masing 7, 8, dan 9 poin.
Bagi Pandu, kesuksesan memilih kapten ini pun berhasil membawanya menjadi pencetak poin tertinggi. Dengan tambahan 71 poin, timnya kini naik tiga tingkat ke posisi kedelapan dengan koleksi 398 poin.
Sementara nasib kurang beruntung dialami oleh Efa. Meski sama-sama memilih kapten yang berbeda, Lacazette miliknya justru bernasib setali tiga uang dengan Kane dan Lukaku, yaitu hanya meraih 2 poin.
Pentingnya Cadangan yang Kuat
Meski hanya berperan sebagai pelapis, memilih pemain cadangan yang kuat itu penting di FPL. Kuat bukan berarti harus bisa meraih poin tinggi, tetapi setidaknya selalu bermain reguler tiap pekannya. Tanpa adanya cadangan yang kuat, kekuatan tim bisa limbung ketika ada pemain starting 11 yang tiba-tiba cedera.
Itulah yang terjadi pada Bravo pekan ini. Tidak menyangka Ben Davies tidak bermain karena sakit, timnya terpaksa hanya bermain dengan 10 pemain karena seluruh cadangannya tidak dimainkan oleh klubnya pekan ini.
Alexander-Arnold dan Mbemba tidak bermain karena memang bukanlah pemain reguler di timnya masing-masing. Sementara Morata masih menjalani pemulihan untuk cedera hamstring yang dialaminya.
Akibatnya, ditambah dengan gagalnya kapten Lukaku, Bravo pun harus rela mendapatkan poin terendah di pekan ini. Posisinya di papan klasemen kini turun satu strip ke posisi kesembilan.
Triple Captain Kane
Dari sembilan orang yang memilih Kane sebagai kapten, delapan di antaranya mungkin bisa sedikit bersyukur karena nasib mereka lebih baik daripada apa yang dialami Widi.
Manajer yang memiliki julukan "Papa Gelap" ini secara mengejutkan memberikan kepercayaan lebih pada Kane pekan ini. Tidak hanya ban kapten yang diberikannya pada penyerang Tottenham hotspur tersebut, tetapi juga triple captain miliknya.
Hasilnya mungkin tidak perlu dibahas karena semua pasti sudah tahulah ya. Pokoknya salam enam jari ya Wid!
Gagalnya kapten Kane dan Lukaku ini pun bisa dibilang sebagai kegagalan massal di FPL Makmur. Keduanya merupakan pemain yang paling banyak dipilih sebagai kapten pada pekan ini, yaitu oleh 11 orang atau 73,3 persen manajer Liga FPL Makmur.
Berjayanya Kapten Pembeda
Pekan ini adalah pekannya para manajer yang memilih kapten pembeda. Memilih melawan arus, Pandu, Heppy, dan Edward menuai berkahnya pekan ini. David Silva, Mahrez, dan Rooney yang dikapteni oleh ketiganya sukses meraih masing-masing 7, 8, dan 9 poin.
Bagi Pandu, kesuksesan memilih kapten ini pun berhasil membawanya menjadi pencetak poin tertinggi. Dengan tambahan 71 poin, timnya kini naik tiga tingkat ke posisi kedelapan dengan koleksi 398 poin.
Sementara nasib kurang beruntung dialami oleh Efa. Meski sama-sama memilih kapten yang berbeda, Lacazette miliknya justru bernasib setali tiga uang dengan Kane dan Lukaku, yaitu hanya meraih 2 poin.
Pentingnya Cadangan yang Kuat
Meski hanya berperan sebagai pelapis, memilih pemain cadangan yang kuat itu penting di FPL. Kuat bukan berarti harus bisa meraih poin tinggi, tetapi setidaknya selalu bermain reguler tiap pekannya. Tanpa adanya cadangan yang kuat, kekuatan tim bisa limbung ketika ada pemain starting 11 yang tiba-tiba cedera.
Itulah yang terjadi pada Bravo pekan ini. Tidak menyangka Ben Davies tidak bermain karena sakit, timnya terpaksa hanya bermain dengan 10 pemain karena seluruh cadangannya tidak dimainkan oleh klubnya pekan ini.
Alexander-Arnold dan Mbemba tidak bermain karena memang bukanlah pemain reguler di timnya masing-masing. Sementara Morata masih menjalani pemulihan untuk cedera hamstring yang dialaminya.
Akibatnya, ditambah dengan gagalnya kapten Lukaku, Bravo pun harus rela mendapatkan poin terendah di pekan ini. Posisinya di papan klasemen kini turun satu strip ke posisi kesembilan.
Triple Captain Kane
Dari sembilan orang yang memilih Kane sebagai kapten, delapan di antaranya mungkin bisa sedikit bersyukur karena nasib mereka lebih baik daripada apa yang dialami Widi.
Manajer yang memiliki julukan "Papa Gelap" ini secara mengejutkan memberikan kepercayaan lebih pada Kane pekan ini. Tidak hanya ban kapten yang diberikannya pada penyerang Tottenham hotspur tersebut, tetapi juga triple captain miliknya.
Hasilnya mungkin tidak perlu dibahas karena semua pasti sudah tahulah ya. Pokoknya salam enam jari ya Wid!
Comments
Post a Comment