Trick or treat!
Seperti tema bulan Oktober yang sering dipenuhi dengan kejutan karena merayakan Halloween, FPL pekan ini pun sama mengejutkannya.
Sebelum Gameweek (GW) 10 bergulir, banyak manajer sudah harus kebakaran jenggot akibat Harry Kane mengalami cedera. Penyerang Inggris yang dimiliki oleh dua juta lebih manajer itu didiagnosis mengalami cedera hamstring dan terpaksa absen saat menghadapi Manchester United.
Saat GW 10 berjalan pun kejutan kembali muncul. Kali ini Josep Guardiola yang berulah. Sergio Aguero, yang menjadi salah pemain yang paling banyak dibeli di GW 10, justru dibangkucadangkan selama 90 menit oleh manajer berkepala plontos tersebut saat menghadapi West Bromwich Albion.
Lalu, bagaimana dengan FPL Makmur? Apakah ada juga kejutan yang terjadi di GW 10 ini?
Pep Berulah Kembali
Setelah pekan lalu memberikan kejutan dengan membangkucadangkan Gabriel Jesus dan Raheem Sterling, pekan ini pelatih Spanyol itu kembali membuat pusing manajer FPL dengan membangkucadangkan Sergio Aguero dan Raheem Sterling (lagi).
Dari keduanya, pemilik Sterling sedikit beruntung karena gelandang Inggris tersebut berhasil menyumbangkan satu gol dan satu bonus poin ketika dimasukkan di babak kedua. Beda halnya dengan pemilik Aguero yang harus ikhlas melihat pemainnya tersebut duduk manis di angka nol poin.
Salah satu manajer yang paling diuntungkan dengan gol Sterling adalah Valent. Manajer asal Klaten tersebut merupakan satu-satunya manajer FPL Makmur di GW 10 yang memasang Sterling sebagai kapten.
Sayangnya, total 14 poin yang diraihnya dari kapten Sterling belum bisa membawa posisi timnya naik di papan klasemen. Pekan ini, Valent justru harus turun satu posisi ke peringkat ketujuh.
Sementara untuk pemilik Aguero ternyata jumlahnya cukup di FPL Makmur, begitu pula yang mengapteninya di pekan ini. Tercatat, ada lima manajer yang memberikan ban kapten pada penyerang Argentina tersebut, yaitu Brian, Paul, Rio, Dhimas, dan Widi.
Dari kelimanya, Paul mungkin yang paling "diuntungkan". Mengapa kata "menguntungkan" saya beri tanda petik di sini? Karena saya sendiri ragu dirinya hanya beruntung atau memang sudah memprediksinya sejak awal.
Tidak bermainnya Aguero berarti memindahkan ban kapten kepada wakilnya, yaitu Jamie Vardy. Penyerang Leicester itu sukses meraih delapan poin berkat satu gol dan dua bonus poin saat menghadapi Everton.
Tambahan 16 poin (setelah dikali dua) itu membuat Paul meraih 54 poin di GW 10. Peringkatnya di klasemen pun terdongkrak naik satu peringkat, menyingkirkan Curut yang sebelumnya berada di posisi ketiga.
Sane, Kunci Kebangkitan Bravo
Setelah dua pekan secara berturut-turut harus turun peringkat dan jatuh ke zona papan bawah klasemen, Bravo akhirnya bangkit di GW 10. Enam puluh sembilan poin yang diraihnya bukan saja membawa dirinya naik tiga posisi ke peringkat kedelapan, tetapi juga menjadikannya sebagai pencetak poin tertinggi di pekan ini.
Jika harus menunjuk pemain mana yang berandil besar membawa Bravo bangkit, Sane adalah orangnya. Gelandang muda Jerman yang dikapteni oleh Bravo itu sukses menyumbangkan 24 poin atau 34,8 persen dari perolehan poin Bravo pekan ini.
Jalan Terjal Bagi Adit
Berbeda dengan Bravo, tren negatif masih dialami oleh manajer mulih_jogja ini. Sejak turun ke peringkat ke-12 di GW 2, Adit masih mengalami kesulitan untuk beranjak dari posisinya tersebut. Dirinya justru lebih banyak mondar-mandir di peringkat ke-12 dan 13.
Sialnya lagi, pekan ini dirinya harus mendapati timnya hanya meraih 36 poin. Itu membuatnya harus mengantongi gelar poin terendah pertamanya di musim ini.
Meski demikian, menurunnya performa Adit ini perlu dipertanyakan. Apakah semua itu natural atau memang direncanakan untuk mempertahankan gelar Manajer Tercupu yang diperolehnya musim lalu? Menarik untuk diamati ke depannya.
Terima Kasih, Kapten Mahrez!
Penampilan Riyad Mahrez yang gemilang dalam tiga pekan terakhir menjadi kado tersendiri bagi pria Baturaja yang berulang tahun di penghujung bulan Oktober ini. Meski belum bisa bergerak dari posisinya di klasemen sekarang ini, raihan poin Heppy semakin menguntit pesaing di atasnya tiap pekannya.
Tercatat, di GW 8, Heppy masih berselisih 35 poin dari peringkat ke-13. Namun, di dua pekan selanjutnya, dirinya mampu memangkas selisih tersebut menjadi 21 poin.
Menariknya lagi, Heppy merupakan satu-satunya manajer yang kaptennya selalu berhasil mencetak gol atau asis di bulan Oktober. Sungguh Oktober yang sangat berkesan untuk sang birthday man, Heppy!
Dari keduanya, pemilik Sterling sedikit beruntung karena gelandang Inggris tersebut berhasil menyumbangkan satu gol dan satu bonus poin ketika dimasukkan di babak kedua. Beda halnya dengan pemilik Aguero yang harus ikhlas melihat pemainnya tersebut duduk manis di angka nol poin.
Salah satu manajer yang paling diuntungkan dengan gol Sterling adalah Valent. Manajer asal Klaten tersebut merupakan satu-satunya manajer FPL Makmur di GW 10 yang memasang Sterling sebagai kapten.
Sayangnya, total 14 poin yang diraihnya dari kapten Sterling belum bisa membawa posisi timnya naik di papan klasemen. Pekan ini, Valent justru harus turun satu posisi ke peringkat ketujuh.
Sementara untuk pemilik Aguero ternyata jumlahnya cukup di FPL Makmur, begitu pula yang mengapteninya di pekan ini. Tercatat, ada lima manajer yang memberikan ban kapten pada penyerang Argentina tersebut, yaitu Brian, Paul, Rio, Dhimas, dan Widi.
Dari kelimanya, Paul mungkin yang paling "diuntungkan". Mengapa kata "menguntungkan" saya beri tanda petik di sini? Karena saya sendiri ragu dirinya hanya beruntung atau memang sudah memprediksinya sejak awal.
Tidak bermainnya Aguero berarti memindahkan ban kapten kepada wakilnya, yaitu Jamie Vardy. Penyerang Leicester itu sukses meraih delapan poin berkat satu gol dan dua bonus poin saat menghadapi Everton.
Tambahan 16 poin (setelah dikali dua) itu membuat Paul meraih 54 poin di GW 10. Peringkatnya di klasemen pun terdongkrak naik satu peringkat, menyingkirkan Curut yang sebelumnya berada di posisi ketiga.
Sane, Kunci Kebangkitan Bravo
Setelah dua pekan secara berturut-turut harus turun peringkat dan jatuh ke zona papan bawah klasemen, Bravo akhirnya bangkit di GW 10. Enam puluh sembilan poin yang diraihnya bukan saja membawa dirinya naik tiga posisi ke peringkat kedelapan, tetapi juga menjadikannya sebagai pencetak poin tertinggi di pekan ini.
Jika harus menunjuk pemain mana yang berandil besar membawa Bravo bangkit, Sane adalah orangnya. Gelandang muda Jerman yang dikapteni oleh Bravo itu sukses menyumbangkan 24 poin atau 34,8 persen dari perolehan poin Bravo pekan ini.
Jalan Terjal Bagi Adit
Berbeda dengan Bravo, tren negatif masih dialami oleh manajer mulih_jogja ini. Sejak turun ke peringkat ke-12 di GW 2, Adit masih mengalami kesulitan untuk beranjak dari posisinya tersebut. Dirinya justru lebih banyak mondar-mandir di peringkat ke-12 dan 13.
Sialnya lagi, pekan ini dirinya harus mendapati timnya hanya meraih 36 poin. Itu membuatnya harus mengantongi gelar poin terendah pertamanya di musim ini.
Meski demikian, menurunnya performa Adit ini perlu dipertanyakan. Apakah semua itu natural atau memang direncanakan untuk mempertahankan gelar Manajer Tercupu yang diperolehnya musim lalu? Menarik untuk diamati ke depannya.
Terima Kasih, Kapten Mahrez!
Penampilan Riyad Mahrez yang gemilang dalam tiga pekan terakhir menjadi kado tersendiri bagi pria Baturaja yang berulang tahun di penghujung bulan Oktober ini. Meski belum bisa bergerak dari posisinya di klasemen sekarang ini, raihan poin Heppy semakin menguntit pesaing di atasnya tiap pekannya.
Tercatat, di GW 8, Heppy masih berselisih 35 poin dari peringkat ke-13. Namun, di dua pekan selanjutnya, dirinya mampu memangkas selisih tersebut menjadi 21 poin.
Menariknya lagi, Heppy merupakan satu-satunya manajer yang kaptennya selalu berhasil mencetak gol atau asis di bulan Oktober. Sungguh Oktober yang sangat berkesan untuk sang birthday man, Heppy!
Comments
Post a Comment