Persaingan kelima belas manajer di Liga FPL Makmur telah mencapai klimaksnya di akhir pekan ini. Masing-masing manajer pun telah memastikan posisi terakhir mereka di papan klasemen.
Berikut distribusi posisi klasemen Liga FPL Makmur musim ini:
PAPAN ATAS (PERINGKAT 1-5)
1. Aldo
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 1 dari 16
Dua kali Liga FPL Makmur digelar, dua kali pula Aldo menjadi juara. Musim ini Aldo masih belum bisa disingkirkan dari tahta juara.
Posisi terendahnya musim ini adalah peringkat 6 pada GW 2. Namun setelah itu, dirinya mulai konsisten bersaing merebut puncak klasemen dengan Alexius hingga akhirnya bertahan di posisi 1 sejak GW 33.
2. Alexius
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 3 dari 16
Sepanjang musim ini, Curut adalah pesaing utama Aldo dalam perebutan juara liga. Keduanya bersaing ketat mulai GW 4 dan saling menyalip satu sama lain hingga akhir musim.
Perjudian melakukan transfer banyak pemain dengan poin minus menjadi salah satu senjata utama manajer yang pernah mendapatkan gelar Bujang Bengkulu ini. Hasilnya pun cukup positif dengan meraih posisi runner-up meski mencatatkan total -200 poin dari overtransfer.
3. Valent
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 4 dari 16
Mr. Consistent. Mungkin itulah julukan yang tepat untuk menggambarkan perjalanan pria berzodiak Aries di liga musim ini. Tercatat sejak GW 11 dirinya bertahan di posisi 3 hingga akhir musim. Tidak naik, tidak turun.
Meski demikian, performanya di liga musim ini patut diancungi jempol. Valent sukses menggandakan perolehan gelar poin tertingginya musim lalu yang hanya 3 kali, menjadi 6 kali musim ini.
4. Brian
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 9 dari 16
Lompatan besar berhasil dibuat Brian musim ini. Tidak hanya karena mampu naik 5 posisi dari tahun lalu, dirinya juga sukses melakukan comeback yang hebat menjelang akhir paruh kedua musim.
Meski sempat bolak-balik naik turun papan tengah dan bawah klasemen hingga GW 27 (perlu diketahui, Brian masih di peringkat 11 saat itu), dirinya secara mengejutkan berhasil mendobrak masuk ke posisi 5 besar di akhir musim.
Sungguh comeback yang luar biasa dari pria yang akan mengakhiri masa lajangnya tahun ini.
5. Bravo
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 5 dari 16
Silence is golden. Walau jarang nongkrong di grup, Bravo merupakan salah satu manajer yang cukup aktif dalam mengurus akun FPL-nya.
Hebatnya lagi, penampilannya di liga pun cukup mengundang decak kagum. Yup, sama seperti Alexius, dirinya tergolong cukup sukses dalam hal berjudi dengan poin minus.
Sayang saja, di GW 38 taktik poin minusnya ini justru gagal mempertahankan posisinya di peringkat 4 dan harus disalip oleh Brian (yangtumben tidak menggunakan minus) dengan selisih hanya 3 poin.
Ya, semoga Bravo bisa lebih beruntung lagi dan lebih banyak nimbrung di grup musim depan.
PAPAN TENGAH (PERINGKAT 6-10)
6. Rio
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 15 dari 16
Kalau Brian boleh diapresiasi karena sukses melakukan comeback hebat di akhir musim, maka Rio patut diapresiasi karena kebangkitan performanya secara keseluruhan di musim ini.
Penampilannya musim ini seperti Bournemouth. Musim lalu, Bournemouth finish di posisi 15, namun musim ini mereka bangkit dan finish di posisi 9.
Andai saja dirinya masih menyimpan Triple Captain di pekan terakhir, mungkin timnya bisa finish lebih baik musim ini. Anyway, great job Rio!!
7. Dhimas
Posisi musim sebelumnya: -
Sempat nongkrong di posisi 4 mulai GW 19 hingga 36, Dhimas harus menerima kenyataan bahwa posisinya harus tercecer ke peringkat 7 di akhir musim.
Meski gagal finish di 5 besar, penampilan bujang yang sebentar lagi akan berganti status kawin di KTP-nya ini patut diapresiasi karena ini merupakan musim pertamanya.
Dirinya sukses menjelma menjadi kuda hitam di musim ini dengan menyisihkan nama-nama lama seperti Kimpul, Edward, Widi, dan Paul.
8. Efa
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 13 dari 16
Satu lagi manajer yang tampil mengesankan musim ini. Efa sukses membawanya timnya, Maju Mundur Cantik, naik 5 posisi dari tahun kemarin.
Sebagai satu-satunya manajer wanita di liga ini, hasil ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Semoga prestasi ini turut membawa angin segar bagi dirinya, baik dalam urusan karier, asmara, maupun urusan kehidupan lainnya.
9. Kimpul
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 2 dari 16
Bukan musim yang menyenangkan bagi Adi. Berbeda nasib dengan tim idolanya yang (akhirnya) berhasil mendapat jatah playoff Liga Champions, tim FPL-nya, Bubuhan Anfield, justru harus terperosok cukup jauh ke papan tengah klasemen di musim ini.
Berdasarkan hasil japri, kesibukan di tempat kerja menjadi salah satu alasan mengapa bujang perantau asal Klaten ini tidak tampil seserius musim lalu. Akibatnya musim ini pun dirinya harus rela melepas fokus untuk bersaing di liga musim ini.
Santai pul. Tenangno pikiranmu. Fokusgolek bojo kerja sek.
10. Paul
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 10 dari 16
Sempat membumbung tinggi di awal musim, Paul akhirnya harus kembali ke posisinya seperti musim lalu. Performa di paruh kedua musim pun menjadi sorotan.
Dirinya mulai menurunkan tensi bersaing sejak GW 23, yang terlihat dengan berkurangnya jumlah transfer gila-gilaan yang biasanya dia lakukan. Akibatnya, posisi di klasemen pun merosot secara perlahan, dari posisi 5 di GW 23 menjadi posisi 10 di akhir musim.
PAPAN BAWAH (PERINGKAT 11-15)
11. Widi
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 8 dari 16
Berbeda dengan perjalanan musim lalu yang sering terlihat di papan atas ataupun tengah klasemen, musim ini perjalanan Widi di liga lebih banyak berkutat di papan bawah klasemen. Selain itu, gelar juara Loser Cup musim lalu pun harus rela dilepasnya musim ini.
Perbedaan status mungkin menjadi salah satu menurunnya performa Widi musim ini. Jika musim lalu dirinya bisa fokus ke liga karena statusnya masih belum kawin, maka musim ini berbeda apalagi dengan status bapak beranak satu. #dimaklumi
12. Edward
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 7 dari 16
Sama seperti Paul, perjalanan pria yang sempat merantau di Solo ini tidak semuluspaha anggota JKT48 musim lalu.
Sempat merangkak naik ke peringkat 7 di GW 24, posisi Edward di klasemen perlahan melorot hingga peringkat 12 di akhir musim karena tidak lagi melakukan transfer setelah itu.
13. Adit
Posisi musim sebelumnya: -
Adit hadir musim ini sebagai pesaing kuat Pandu dalam meraih Manajer Tercupu. Dirinya mampu menyaingi (atau bahkan mengungguli) "kecupuan" Pandu dengan menyabet gelar juara Loser Cup di akhir musim.
Jumlah gelar poin terendahnya per GW pun lebih banyak dibandingkan Pandu musim ini, yaitu 7 kali. So, Pandu who?
14. Pandu
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 14 dari 16
Meski masih menduduki peringkat yang sama dengan musim lalu, identitas Pandu musim ini sebagai manajer "cupu" tidaklah sama seperti musim lalu.
Adapun pergantian manajer di sisi internal tim sejak paruh kedua musimlah yang menjadi penyebab semua itu. Sejak merekrut Curut sebagai caretaker, timnya mulai tampil inkonsisten dengan jarang memperoleh poin rendah dan lebih sering mendapat poin di atas rata-rata.
15. Heppy
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 11 dari 16
Secara tidak mengejutkan, Heppy harus finish di posisi buncit klasemen musim ini. Yup, tidak mengejutkan karena manajer yang biasa disapa Epoy ini sering tidak mengurus timnya.
Tercatat, Epoy merupakan manajer yang paling sedikit melakukan transfer musim ini, yaitu 7. Selain itu, dirinya juga menjadi satu-satunya manajer yang masih menyimpan semua chip, mulai dari Wildcard hingga Triple Captain.
Kesibukan mengejar "target" tahun ini mungkin menjadi salah satu alasan tidak terurusnya tim FPL miliknya. Ya kita doakan semoga segera terkejar ya targetnya poy.
Itulah penutup artikel musim ini. Akhir kata, terima kasih bagi semua manajer yang sudah meramaikan liga FPL Makmur musim ini. Sampai jumpa musim depan!!
Berikut distribusi posisi klasemen Liga FPL Makmur musim ini:
PAPAN ATAS (PERINGKAT 1-5)
1. Aldo
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 1 dari 16
Dua kali Liga FPL Makmur digelar, dua kali pula Aldo menjadi juara. Musim ini Aldo masih belum bisa disingkirkan dari tahta juara.
Posisi terendahnya musim ini adalah peringkat 6 pada GW 2. Namun setelah itu, dirinya mulai konsisten bersaing merebut puncak klasemen dengan Alexius hingga akhirnya bertahan di posisi 1 sejak GW 33.
2. Alexius
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 3 dari 16
Sepanjang musim ini, Curut adalah pesaing utama Aldo dalam perebutan juara liga. Keduanya bersaing ketat mulai GW 4 dan saling menyalip satu sama lain hingga akhir musim.
Perjudian melakukan transfer banyak pemain dengan poin minus menjadi salah satu senjata utama manajer yang pernah mendapatkan gelar Bujang Bengkulu ini. Hasilnya pun cukup positif dengan meraih posisi runner-up meski mencatatkan total -200 poin dari overtransfer.
3. Valent
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 4 dari 16
Mr. Consistent. Mungkin itulah julukan yang tepat untuk menggambarkan perjalanan pria berzodiak Aries di liga musim ini. Tercatat sejak GW 11 dirinya bertahan di posisi 3 hingga akhir musim. Tidak naik, tidak turun.
Meski demikian, performanya di liga musim ini patut diancungi jempol. Valent sukses menggandakan perolehan gelar poin tertingginya musim lalu yang hanya 3 kali, menjadi 6 kali musim ini.
4. Brian
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 9 dari 16
Lompatan besar berhasil dibuat Brian musim ini. Tidak hanya karena mampu naik 5 posisi dari tahun lalu, dirinya juga sukses melakukan comeback yang hebat menjelang akhir paruh kedua musim.
Meski sempat bolak-balik naik turun papan tengah dan bawah klasemen hingga GW 27 (perlu diketahui, Brian masih di peringkat 11 saat itu), dirinya secara mengejutkan berhasil mendobrak masuk ke posisi 5 besar di akhir musim.
Sungguh comeback yang luar biasa dari pria yang akan mengakhiri masa lajangnya tahun ini.
5. Bravo
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 5 dari 16
Silence is golden. Walau jarang nongkrong di grup, Bravo merupakan salah satu manajer yang cukup aktif dalam mengurus akun FPL-nya.
Hebatnya lagi, penampilannya di liga pun cukup mengundang decak kagum. Yup, sama seperti Alexius, dirinya tergolong cukup sukses dalam hal berjudi dengan poin minus.
Sayang saja, di GW 38 taktik poin minusnya ini justru gagal mempertahankan posisinya di peringkat 4 dan harus disalip oleh Brian (yang
Ya, semoga Bravo bisa lebih beruntung lagi dan lebih banyak nimbrung di grup musim depan.
PAPAN TENGAH (PERINGKAT 6-10)
6. Rio
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 15 dari 16
Kalau Brian boleh diapresiasi karena sukses melakukan comeback hebat di akhir musim, maka Rio patut diapresiasi karena kebangkitan performanya secara keseluruhan di musim ini.
Penampilannya musim ini seperti Bournemouth. Musim lalu, Bournemouth finish di posisi 15, namun musim ini mereka bangkit dan finish di posisi 9.
Andai saja dirinya masih menyimpan Triple Captain di pekan terakhir, mungkin timnya bisa finish lebih baik musim ini. Anyway, great job Rio!!
7. Dhimas
Posisi musim sebelumnya: -
Sempat nongkrong di posisi 4 mulai GW 19 hingga 36, Dhimas harus menerima kenyataan bahwa posisinya harus tercecer ke peringkat 7 di akhir musim.
Meski gagal finish di 5 besar, penampilan bujang yang sebentar lagi akan berganti status kawin di KTP-nya ini patut diapresiasi karena ini merupakan musim pertamanya.
Dirinya sukses menjelma menjadi kuda hitam di musim ini dengan menyisihkan nama-nama lama seperti Kimpul, Edward, Widi, dan Paul.
8. Efa
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 13 dari 16
Satu lagi manajer yang tampil mengesankan musim ini. Efa sukses membawanya timnya, Maju Mundur Cantik, naik 5 posisi dari tahun kemarin.
Sebagai satu-satunya manajer wanita di liga ini, hasil ini tentunya menjadi prestasi yang membanggakan. Semoga prestasi ini turut membawa angin segar bagi dirinya, baik dalam urusan karier, asmara, maupun urusan kehidupan lainnya.
9. Kimpul
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 2 dari 16
Bukan musim yang menyenangkan bagi Adi. Berbeda nasib dengan tim idolanya yang (akhirnya) berhasil mendapat jatah playoff Liga Champions, tim FPL-nya, Bubuhan Anfield, justru harus terperosok cukup jauh ke papan tengah klasemen di musim ini.
Berdasarkan hasil japri, kesibukan di tempat kerja menjadi salah satu alasan mengapa bujang perantau asal Klaten ini tidak tampil seserius musim lalu. Akibatnya musim ini pun dirinya harus rela melepas fokus untuk bersaing di liga musim ini.
Santai pul. Tenangno pikiranmu. Fokus
10. Paul
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 10 dari 16
Sempat membumbung tinggi di awal musim, Paul akhirnya harus kembali ke posisinya seperti musim lalu. Performa di paruh kedua musim pun menjadi sorotan.
Dirinya mulai menurunkan tensi bersaing sejak GW 23, yang terlihat dengan berkurangnya jumlah transfer gila-gilaan yang biasanya dia lakukan. Akibatnya, posisi di klasemen pun merosot secara perlahan, dari posisi 5 di GW 23 menjadi posisi 10 di akhir musim.
PAPAN BAWAH (PERINGKAT 11-15)
11. Widi
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 8 dari 16
Berbeda dengan perjalanan musim lalu yang sering terlihat di papan atas ataupun tengah klasemen, musim ini perjalanan Widi di liga lebih banyak berkutat di papan bawah klasemen. Selain itu, gelar juara Loser Cup musim lalu pun harus rela dilepasnya musim ini.
Perbedaan status mungkin menjadi salah satu menurunnya performa Widi musim ini. Jika musim lalu dirinya bisa fokus ke liga karena statusnya masih belum kawin, maka musim ini berbeda apalagi dengan status bapak beranak satu. #dimaklumi
12. Edward
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 7 dari 16
Sama seperti Paul, perjalanan pria yang sempat merantau di Solo ini tidak semulus
Sempat merangkak naik ke peringkat 7 di GW 24, posisi Edward di klasemen perlahan melorot hingga peringkat 12 di akhir musim karena tidak lagi melakukan transfer setelah itu.
13. Adit
Posisi musim sebelumnya: -
Adit hadir musim ini sebagai pesaing kuat Pandu dalam meraih Manajer Tercupu. Dirinya mampu menyaingi (atau bahkan mengungguli) "kecupuan" Pandu dengan menyabet gelar juara Loser Cup di akhir musim.
Jumlah gelar poin terendahnya per GW pun lebih banyak dibandingkan Pandu musim ini, yaitu 7 kali. So, Pandu who?
14. Pandu
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 14 dari 16
Meski masih menduduki peringkat yang sama dengan musim lalu, identitas Pandu musim ini sebagai manajer "cupu" tidaklah sama seperti musim lalu.
Adapun pergantian manajer di sisi internal tim sejak paruh kedua musimlah yang menjadi penyebab semua itu. Sejak merekrut Curut sebagai caretaker, timnya mulai tampil inkonsisten dengan jarang memperoleh poin rendah dan lebih sering mendapat poin di atas rata-rata.
15. Heppy
Posisi musim sebelumnya: Peringkat 11 dari 16
Secara tidak mengejutkan, Heppy harus finish di posisi buncit klasemen musim ini. Yup, tidak mengejutkan karena manajer yang biasa disapa Epoy ini sering tidak mengurus timnya.
Tercatat, Epoy merupakan manajer yang paling sedikit melakukan transfer musim ini, yaitu 7. Selain itu, dirinya juga menjadi satu-satunya manajer yang masih menyimpan semua chip, mulai dari Wildcard hingga Triple Captain.
Kesibukan mengejar "target" tahun ini mungkin menjadi salah satu alasan tidak terurusnya tim FPL miliknya. Ya kita doakan semoga segera terkejar ya targetnya poy.
Itulah penutup artikel musim ini. Akhir kata, terima kasih bagi semua manajer yang sudah meramaikan liga FPL Makmur musim ini. Sampai jumpa musim depan!!
Comments
Post a Comment