Hampir seluruh liga sepak bola di Eropa kini memiliki permainan
sepak bola fantasi, tak terkecuali Bundesliga. Kompetisi utama sepak bola
Jerman ini memiliki permainan sepak bola fantasi resmi bernama Official Fantasy
Bundesliga—biasa disingkat BL Fantasy—yang telah memasuki musim ketiganya.
Secara garis besar, BL Fantasy bisa dibilang sama dengan sang
saudara tua, Fantasy Premier League (FPL). Kita harus membentuk sebuah tim
berisikan 15 pemain, yang terdiri dari 2 kiper, 5 bek, 5 gelandang, dan 3
penyerang, dengan bujet yang disediakan.
Kendati demikian,
jika ditelisik lebih mendalam, keduanya ternyata memiliki banyak fitur yang berbeda.
Apa sajakah itu? Mari kita lihat satu per satu.
1. Sistem Penghitungan Poin
BL Fantasy
memiliki sistem penghitungan poin yang lebih kompleks daripada FPL. Tidak hanya
berdasarkan gol, asis, atau clean sheet,
statistik-statistik pemain yang lain seperti percobaan tembakan, umpan kunci, dan
duel juga ikut dihitung di BL Fantasy.
Sekelebat mungkin
terlihat tidak jauh berbeda dengan FPL yang juga sebenarnya menghitung statistik-statistik
lain tersebut untuk menentukan bonus poin. Meski demikian, ternyata ada sedikit
perbedaan pada keduanya dalam menilai duel dan percobaan tembakan.
DI FPL, Bonus Point System (BPS) pemain
dikurangi jika dilanggar oleh pemain lain atau menembak tidak tepat ke gawang.
Sementara di BL Fantasy, "usaha-usaha" pemain seperti itu dinilai
positif.
Secara lebih
rinci, cara penghitungan poin pada BL Fantasy dapat dilihat di tautan berikut.
2. Kapten
Jika di FPL kita
diharuskan memilih satu kapten dan wakil kapten tiap pekannya, maka di BL
Fantasy kita diperbolehkan memilih tiga kapten—star player dalam istilah BL Fantasy—sekaligus. Tiga kapten
tersebut dipisahkan berdasarkan posisi pemain, yaitu penyerang, gelandang, dan
bek.
Multiplikasi
poinnya pun berbeda. Bila di FPL, poin pemain yang dijadikan kapten dikalikan
2, maka di BL Fantasy multiplikasinya lebih kecil, yaitu hanya dikalikan 1,5.
3. Substitusi
Berbeda dengan
FPL, kita bisa mengganti pemain dan kapten (!) kapan pun. Meski demikian, kita
hanya diperkenankan mengganti pemain atau kapten dengan pemain yang belum
bermain. Poin pemain yang sudah diganti nantinya akan hilang (kalau ditaruh di
bangku cadangan) atau kembali seperti awal tanpa dimultiplikasi (untuk kapten
yang diganti).
Lebih dari itu, jika
di FPL kita mengenal yang namanya substitusi otomatis, yaitu sistem secara
otomatis akan mengganti starter yang
tidak bermain dengan pemain yang ada di bangku cadangan, maka di BL Fantasy
tidak ada yang namanya substitusi otomatis. Semuanya bersifat manual atau harus
kita lakukan sendiri.
4. Penentuan Harga Pemain
Jika di FPL naik
atau turunnya harga pemain ditentukan berdasarkan jumlah manajer yang membeli
atau menjual pemain tersebut dalam satu jendela transfer, maka di BL Fantasy
harga pemain akan naik atau turun tergantung selisih antara jumlah poin sang
pemain di pekan sebelumnya dengan rata-rata poin pemain-pemain lain yang
berposisi sama dan bermain setidaknya 70 menit.
Secara lebih
rinci, berikut penentuan harga di BL Fantasy yang dikutip dari tautan resminya.
Harga naik:
+0,4M: selisih 10 poin atau lebih di atas rata-rata
+0,3M: selisih 6 hingga 9 poin di atas rata-rata
+0,2M: selisih 3 hingga 5 poin atau lebih di atas rata-rata
+0M (tidak berubah): selisih 0 hingga 2 poin di atas rata-rata
Harga naik:
+0,4M: selisih 10 poin atau lebih di atas rata-rata
+0,3M: selisih 6 hingga 9 poin di atas rata-rata
+0,2M: selisih 3 hingga 5 poin atau lebih di atas rata-rata
+0M (tidak berubah): selisih 0 hingga 2 poin di atas rata-rata
Harga turun:
-0M (tidak berubah): selisih 0 hingga 2 poin di bawah rata-rata
-0,2M: selisih 3 hingga 5 poin atau lebih di bawah rata-rata
-0,3M: selisih 6 hingga 9 poin di bawah rata-rata
-0,4M: selisih 10 poin atau lebih di bawah rata-rata
Faktor lain:
-0,1M: untuk pemain yang tidak bermain sama sekali di pekan sebelumnya
-0,1M: untuk pemain yang mendapatkan kartu merah langsung
-0M (tidak berubah): selisih 0 hingga 2 poin di bawah rata-rata
-0,2M: selisih 3 hingga 5 poin atau lebih di bawah rata-rata
-0,3M: selisih 6 hingga 9 poin di bawah rata-rata
-0,4M: selisih 10 poin atau lebih di bawah rata-rata
Faktor lain:
-0,1M: untuk pemain yang tidak bermain sama sekali di pekan sebelumnya
-0,1M: untuk pemain yang mendapatkan kartu merah langsung
Catatan tambahan:
Harga pemain selama semusim tidak bisa turun lebih dari 1M dari harga di awal
musim.
Untuk mempermudah
pemahaman, bisa dilihat contoh berikut ini. Marco Reus (18.9M) di Matchday (MD) 18 mendapatkan 16 poin dan
rata-rata poin seluruh gelandang di pekan yang sama adalah 10 poin. Dengan
demikian, di jendela transfer MD 19, harga Reus akan naik sebesar 0,3M—karena
poinnya berselisih 6 poin di atas rata-rata—menjadi 19.2M.
Dengan harga
pemain yang ditentukan berdasarkan performa ini pula, kita tidak perlu buru-buru
membeli atau menjual pemain seperti di FPL. Naik atau turunnya harga pemain di
BL Fantasy telah terkunci sejak jendela transfer tiap pekannya dibuka hingga
pekan selanjutnya selesai.
5. Harga Jual Pemain
Di FPL, harga
jual pemain bisa berbeda dengan harga saat kita membelinya. Namun, di BL
Fantasy, harga jual pemain selalu sama dengan harga pasar pemain saat itu. Oleh
karena itu, team value di BL Fantasy
bisa dianggap sebagai hal yang tidak terlalu signifikan dan kita tidak perlu
takut akan rugi atau tidak balik modal ketika akan menjual pemain.
6. Jatah Transfer
Dari segi jumlah,
BL Fantasy menyediakan jatah transfer yang lebih banyak daripada FPL, yaitu 3
transfer bebas per pekannya. Walaupun begitu, berbeda dengan FPL, kita tidak
bisa menyimpan jatah transfer yang tidak digunakan di tiap pekannya. Sisa
transfer yang tidak terpakai akan hangus di pekan selanjutnya.
Lebih dari itu,
kita hanya diperbolehkan melakukan maksimal tiga transfer per pekannya atau
sesuai jatah yang diberikan. BL Fantasy tidak mengenal transfer hit atau poin minus karena overtransfer.
7. Batas Waktu Transfer
Tidak seperti FPL
yang jendela transfernya ditutup satu jam sebelum pertandingan pertama dalam
suatu pekan, BL Fantasy memiliki batas waktu transfer yang bertepatan dengan
sepak mula pertandingan pertama dalam suatu pekan. Pertandingan pertama dalam
suatu pekan di Bundesliga sendiri biasanya berlangsung pada Sabtu pukul 01.30
atau 02.30 WIB (tergantung Daylight
Saving Time).
Hal ini bisa
menjadi keuntungan atau strategi sendiri bagi para manajer karena kita bisa
terlebih dulu melihat daftar susunan resmi pemain kedua tim yang akan
bertanding pertama. Kita jadi bisa membeli pemain-pemain dari pertandingan
tersebut tanpa harus takut dicadangkan dan menjual pemain-pemain dari
pertandingan tersebut yang ternyata absen atau dibangkucadangkan.
8. Jumlah Pemain dari Satu Klub
Anda penggemar Bayern München atau Borussia Dortmund? Mau
pasang sebelas pemain Bayern atau Dortmund di tim Anda? Atau, Anda
suporter garis keras Hannover 96 dan mau pasang lima belas pemainnya sekaligus?
Di BL Fantasy, Anda bisa merealisasikan semua itu karena tidak ada batasan
jumlah pemain yang bisa dipilih dari satu klub layaknya FPL yang membatasi
hanya 3 pemain per klub.
9. Liga Mini
Berbeda dengan
FPL yang dibatasi 15 liga mini untuk liga privat dan 3 liga mini untuk liga
publik, BL Fantasy tidak memiliki batasan jumlah liga mini yang bisa diikuti. Namun
tidak seperti FPL, untuk saat ini, liga mini di BL Fantasy hanya menyediakan
fitur classic atau belum ada fitur head-to-head.
Selain itu, poin
dalam liga mini di BL Fantasy pun selalu diakumulasi dari MD 1, tidak bisa
diatur di pekan-pekan tertentu seperti FPL. Hal ini mungkin sedikit menyulitkan
bagi yang ingin membuat liga kompetitif di tengah musim karena harus
mengkalkulasi secara manual.
10. Chip
BL Fantasy tidak
memiliki fitur chip (Triple Captain, Bench Boost, dan Free Hit)
seperti FPL. Wildcard atau unlimited transfer dalam istilah BL
Fantasy pun hanya bisa dilakukan pada waktu yang telah ditentukan oleh ofisial
BL Fantasy, yaitu umumnya setelah penutupan transfer musim panas dan jeda musim
dingin.
11. Auto-save
Starting XI
JIka di FPL kita
harus menekan tombol "Save" agar perubahan formasi atau komposisi pemain disimpan
oleh sistem, maka di BL Fantasy kita tidak perlu melakukan itu. Sistem BL
Fantasy akan menyimpan secara otomatis setiap kita mengganti pemain, star player, atau formasi.
Fitur ini bisa
dianggap menguntungkan atau negatif tergantung kondisinya. Secara umum, fitur
ini terbilang menguntungkan karena mempermudah kita, terutama yang biasanya
lupa untuk mengklik tombol "Save" di FPL. Namun, dalam kondisi tertentu, misalnya
kita tidak sengaja mengeluarkan pemain yang poinnya tinggi saat pekan sedang
berjalan, fitur ini bisa merugikan karena kita tidak bisa mengembalikan apa
yang telah lakukan.
12. Fixture
Difficulty Ranking dan Indeks Cedera
BL Fantasy tidak
menyediakan Fixture Difficulty Ranking
pada halaman informasi pemainnya. Tidak ada keterangan misalnya Wolfsburg,
lawan yang akan dihadapi Schalke di MD 18, itu tingkat kesulitannya berapa.
Begitu pun halnya
dengan indeks cedera. BL Fantasy tidak seperti FPL yang memberitahukan misalnya
Paul Pogba cedera knock (ketika
tulisan ini dibuat) dan diberi persen kemungkinan bermain sebesar 75% di
pertandingan selanjutnya.
Contohnya saja
Manuel Akanji (Dortmund) yang sedang mengalami cedera hamstring saat tulisan
ini dibuat. Pada profilnya di BL Fantasy, Akanji tidak diberi tanda peringatan
misalnya segitiga kuning dengan tanda seru atau persen kemungkinan bermainnya.
Bagi orang awam—atau
bahkan yang tidak awam dengan Bundesliga sekalipun—hal ini tentunya membuat
bingung dalam memilih pemain tiap pekannya. Dibandingkan FPL, BL Fantasy lebih
"menuntut" pemainnya untuk mencari dan menganalisis sendiri informasi
yang ada.
Meski demikian,
untuk memudahkan para manajer BL Fantasy terkait kemungkinan bermain, blog FPL
Makmur (ciee promosi) akan menyediakan
rangkuman informasi pemain-pemain tiap pekannya. Rangkuman informasi tersebut
mencakup prediksi line-up
masing-masing klub berdasarkan tiga sumber yang cukup terpercaya dan daftar
pemain yang diragukan, baru sembuh dari cedera, dan absen karena cedera panjang
atau terkena suspensi.
Comments
Post a Comment